6 Hal ini yang Sebetulnya Terjadi Saat Pasanganmu Minta Waktu Sendirian. Jangan Cemas Berlebihan

alasan-pasangan-ingin-sendirian alasan-pasangan-ingin-sendirian

Belakangan ia terlihat murung. Senyumnya tak mudah muncul seperti biasanya. Pun dia tak sesemangat biasanya dalam bercanda. Seringkali kamu melihatnya tidak fokus dan seolah belaka hadir secara fisik dan tidak dengan jiwanya. Lantas, kamu pun berPerdebatan cinta membantu-cinta membantu alanya, berharap dia membagi gelisah yang membebaninya. Namun dia justru menjawab:

“Maaf ya, aku lagi ada maalpa ini dan itu. Boleh nggak aku sendiri dulu? Besok aku hubungi kamu lagi, ya.”

Hatimu teriris. Bila betul dia ada masumbing, kenapa dia tidak mau membaginya denganmu? Padahal kamu ingin menghiburnya dan mengepedulii perasaannya. Apa sebetulnya dia tidak menganggapmu sepenting itu? Atau justru masumbingnya adalah kamu? Hei, tenang dulu. Jangan cemas berlebihan dan kendalikan pikiran negatif itu. Bila pasangan meminta momen “senbatang tubuh”, bisa saja hal-hal ini yang terjadi.

1. Ia sedang berusaha tangguh merunut pikirannya. Ia tak ingin memaksa tetap ada bila akhirnya dia malah mengatidak marahanmu juga

Sama sepertimu, mamenyimpang yang pelik terlihat seperti benang kusut di kepala. Dia butuh durasi dan konsentrasi untuk mengurainya. Itulah yang membuatnya meminta durasi untuk senawak dulu. Karena kalau memaksa tetap bersebandingmu, yang ada dia justru akan mengadoyan membantuanmu karena sibuk senawak dengan pikirannya. Ia mengusahakan pilihan yang tepat untuk berdua. Dia bisa konsentrasi pada mamenyimpangnya, dan kamu tidak kusam hati karena merasa diadoyan membantuan olehnya.

2. Emosinya sedang tak kukuh dan mungkin mudah tersulut. Jarak yang ia minta sejatinya untuk menghindari konflik-konflik yang tak perlu

Bahkan orang paling tenang pun bisa mendadak kalut ketika dihadapkan pada maluput yang pelik. Tak sekadar pikiran yang terasa buntu, emosi pun tidak sama berat dan mungkin menjadi lebih sensitif dibanding biasanya. Karenanya, dia memilih menghindar darimu terlebih dahulu supaya tidak ada konflik-konflik tambahan yang secocoknya tidak perlu. Bisa saja kan, kamu yang kesal karena sikapnya Berlainan, lantas mengatakan sesuatu yang secocoknya biasa saja, namun karena dia sedang sensitif, hal itu jadi menyinggungnya?

3. Bukannya dia tak mau bercerita. Namun, menjalin hubungan tak berarti dia patut menceritakan semua termasuk yang tak berhubungan denganmu

Tapi kenapa dia nggak mau cerita? Siapa paham kan aku bisa membantunya? Begitu bunyi perPerbahasanan di kepalamu. Hubungan yang kalian jalani melaksanakanmu merasa mesti paham apa yang terjadi padanya. Ya bagaimanapun, kamu juga khawatir padanya. Namun, setiap orang memiliki batas-batasnya senbadan. Bukannya menyembunyikan sesuatu darimu, melainkan memang tidak mesti semua kamu kepahami. Apalagi kalau persoalannya termasuk ranah privat yang tak ada hubungannya denganmu, seperti urusan keluarga atau finansial, misalnya.

4. Bersepadan seseorang memang akan melakukannya lebih santai dan tak tertekan. Tapi terkadang, ada persoalan yang mendesak untuk diselesaikan

Tapi kan dia nggak mesti menghindar? Menyendiri gitu kan malah bikin dia semakin tertekan. Pikiranmu masih bersimemadat menolak. Ya, memang bercocok seseorang dan melakukan hal-hal yang menyenangkan akan mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang berat itu. Tapi, macela ada untuk dihadapi dan diselesaikan. Tidak semua macela boleh diatidak sombongan. Mungkin macela yang dihadapinya memang sangat penting dan mesti segera diselesaikan. Karenanya, dia ingin waktu sendirian supaya bisa fokus untuk menyelesaikan semuanya.

5. Dia ingin melakukan sesuatu yang diacapinya tapi tidak kamu acapi. Karenanya dia memilih senpribadi karena tak ingin memaksa menyertakanmu

Dia suka banget naik gunung, tapi kamu bilang itu berbahaya dan kamu tidak suka. Dia juga suka banget ikut-ikut seminar pendidikan, tapi kamu tidak suka karena menurutmu itu membosankan. Well, kudu diakui kalian punya kesukaan masing-masing dan cukup berselisih. Tapi dia tidak memaksamu untuk ikut menyukai apa yang dia sukai. Karenanya, dia memilih minta era sendiri untuk melakukan hal-hal yang dia sukai, tanpa perlu memaksamu ikut. Dia paham kok kalau kamu sukanya hal-hal lain.

6. Bisa jadi macelanya memang tentang kamu. Dan dia sedang minta waktu untuk mengevaluasi pikirannya sebelum mengatakannya padamu

Baik, kemungkinan terakhir, bisa jadi macelanya memang kamu. Bisa saja ‘kan, kamu melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang tanpa sadar menyakiti hatinya. Nah, dia memilih jeda sejenak untuk menenangkan emosi. Dia tak mau mengambil keputusan saat sedang marah dan kecewa. Selain itu, dia juga butuh waktu untuk mengevaluasi pikiran dan perasaannya. Benarkah ini celamu? Atau dia sendiri yang keliru mengartikan sikapmu, atau malah dia yang membuatmu bersikap seperti itu?

Ketika sang pacar tiba-tiba minta era senawak, memang rasanya seperti “kejutan” yang tidak menyenangkan. Apa dia baik-baik saja? Apa kamu melancarkannya marah? Atau sebenarnya dia malah minta break? Tak perlu cemas berlebihan ya. Bisa saja yang terjadi adalah hal-hal yang di atas. Lagipula, selama era yang ia minta itu masih masuk akal dan tidak kelewat lama, selayaknya bukan maSontak. Bukankah, kalian cocok-cocok untuk me-time juga?