Jokowi Bahas TPPO maka Investasi memakai Empat Pemimpin ASEAN

Presiden Joko Widodo telah melakukan empat pertemuan bilateral, sekalipun atas Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh, PM Laos Sonexay Siphandone, PM Timor Leste Taur Matan Ruak, lagi PM Malaysia Anwar Ibrahim.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bilateral pertama dilakukan demi Perdana Menteri Minh Chinh. Salah satu isu yang dibahas terdalam pertemuan terkemuka terkait perikanan mengiringi kelautan.
"Presiden menyampaikan agar MoU mengenai kelautan selanjutnya perikanan dapat diselesaikan segera," kata Retno kedalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Selasa (9/5).
Sementara itu, pertemuan memakai Perdana Menteri Matan Ruak menekankan dalam kerja cocok ekonomi. Jokowi menyampaikan benanya kerja cocok ekonomi dekat wilayah perbatasan Indonesia selanjutnya Timor Leste.
Oleh karena itu, Jokowi dan Matan Ruak sepakat membentuk Joint Working Group menurut pengembangan lingkungan ekonomi antara wilayah perbatasan.
Jokowi menilai investasi antara Indonesia dengan Timor Leste mulai tumbuh. Presiden mengusulkan agar segera ada pembahasan terkait perjanjian investasi bilateral dengan Timor Leste.
Retno mencatat KTT ASEAN ke-42 merupakan KTT terpenting yang dihadiri demi Timor Leste. Sebagai informasi, Indonesia merupakan cela satu negara yang mendukung agar Timor Leste mendapatkan status bak anggota penuh ASEAN.
Untuk mendapatkan anggota penuh, Rento mengatakan khilaf satu bahasan KTT ASEAN ke-42 adalah adopsi peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste hadapan ASEAN. Oleh karena itu, Retno berharap Timor Leste bisa memenuhi kriteria yang tertera paling dalam peta jalan tercantum.
Pada bilateral beserta Perdana Menteri Anwar, Retno mencatat bahwa Presiden mengingatkan Anwar akan mengimplementasi One Channel System. Sebagai informasi, sistem terkandung merupakan balasanan pemerintah Indonesia beserta Malaysia terkait perlindungan pekerja migran Indonesia di Negeri Jiran.
Pertemuan bilateral terakhir dilakukan lewat Perdana Menteri Siphandone ketimbang Laos. Retno mencatat isu utama yang dibahas terdalam pertemuan terkemuka adalah kerja sama BUMN Indonesia dan Laos.
Beberapa kerja sebandingyang dimaksud adalah pengadaan pesawat sebab PT Dirgantara Indonesia kepada Tentara Angkatan Darat Laos berikut pengadaan kereta sebab PT INKA bagi Petroleum Trading Lao Public Company.
Retno menyampaikan pembahasan selanjutnya adalah pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO. Menurutnya, perdagangan manusia kini marak terjadi dalam negara-negara anggota ASEAN.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menilai Indonesia berperan bermakna memimpin koordinasi memakai negara-negara ASEAN terkait isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ekstra dalam penipuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (online scam).